Laut Bercerita (Leila S. Chudori) Review - The Presence of Hollowness Left Behind

 Selamat Datang di Halaman Blog Mila 👋


Laut Bercerita - The Presence of Hollowness Left Behind After Reading this Book

First of All,
Let us know more about this book's identity

Judul      : Laut Bercerita
Penulis   : Leila S. Chudori
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Jumlah Halaman : 379++
Genre     : Novel 18+
Price       : Hardcopy: (Softcover 90.000 - 100.000) & (Hardcover 140.000 - 190.000)
                  Bisa dibaca melalui Gramedia Digital


Pertama kali tahu buku ini dari Twitter Base, karena banyak sekali yang merekomendasikan dan membahas tentang "Keheningan" yang hadir setelah selesai membaca buku ini. Karena saya berlangganan Gramedia Digital, saya beranikan diri untuk memulai membaca buku ini secara digital (tanpa hardcopy). Tapi, saking sukanya sama buku ini, akhirnya saya mendapatkan hadiah dari sahabat saya berupa Hardcopynya (so sweet ga tuh)

Kesan pertama yang saya apresiasi adalah "The Artwork" was so genuie & amazing. Okey, let me tell you about my experience during reading this book and how could I validate the presence of hollowness left behind after reading this book.


DESIGN & LAYOUT

HIGHLY LOVE the artwork, the theme, and the color in this book. Sebagai pecinta warna biru dan sesuatu yang bernuansa air, biru, dan ketenangan, design yang disajikan dalam buku ini benar-benar merepresentasikan apa yang saya suka. Sesuai namanya LAUT BERCERITA, dengan melihat design cover buku ini saja kalian bisa merasakan bagaimana seorang Laut dalam Bercerita. Saya kasih nilai untuk design cover 4.5/5.0

CHARACTERS

Bicara tentang karakter, saya sangat menyukai nama dan nilai yang diigambarkan pada masing-masing karakter begitu sangat kuat melekat.

Naratama.
Laut Biru.
Asmara Jati.
Kasih Kinanti

Seperti judulnya, "Laut Bercerita", tokoh utama dalam buku ini bernama Laut Biru, yang benar-benar sedang bercerita. Apresiasi bagi penulis yang bisa menyajikan dua perspektif karakter berbeda sehingga membuat konflik dan dinamika alur cerita yang dibawakan sangat emosional bagi pembacanya. My Favorite name abosutely Kasih Kinanti :)

THE PRESENCE OF HOLLOWNESS LEFT BEHIND

Ternyata benar, setelah membaca buku ini saya merasa hampa dan hening untuk beberapa waktu. Rasanya kosong merasakan pedih, sedih, kehilangan, dan ketidakpastiaan yang disampaikan melalui alur cerita yang begitu dinamis. Walaupun di awal bab kalian sudah disajikan suatu epilog, namun kehadiran itu tidak menutup bagaimana keseruan, kehampaan, dan kepedihan dari emosi yang disajikan dalam buku ini.

Walaupun buku ini hanyalah Novel Fiksi, namun semua latar tempat & waktu kejadian yang disampaikan sangat detail seperti kita dibawa berada dalam kenyataan. Dengan latar belakang cerita di tahun 90' masa Order Baru, bagaimana Laut Biru bersama teman-temannya yang seorang mahasiswa di Yogyakarta melakukan aksi secara tersembunyi untuk membela Kebenaran dan Kebebasan. Value dari masing-masing karakter sangat kuat yang membuat saya takjub dengan keteguhan nilai yang selalu mereka pegang. Ketegangan ketika digrebek pasukan, dikejar-kejar pasukan, teamwork & dedikasi, "diperlakukan tidak manusiawi" sangat jelas bisa kita rasakan secara nyata ketika membaca buku ini. Begitupun bagaimana nilai & semangat masing-masing karakter yang akhirnya bisa membuat kita bernafas lega & tersenyum setelah melewati masa siksaan itu. 

Hadirnya "Plot Twist" dari buku ini menjadi warna tersendiri sehingga pembaca bisa semakin menikmati alur cerita dan emosi yang disampaikan secara rapih. Dengan bumbu sedikit percintaan yang tak luput hadir selama sang Laut Bercerita. Kita bisa merasakan bagaimana kehangatan kasih sayang keluarga, orang tercinta, persahabatan, penghianatan, bahkan menunggu harapan dari sebuah ketidakpastian. Semua itu disajikan dengan apik. Salut sangat luar biasanya buku ini diciptakan.

Oh ya, ternyata ada versi film pendeknya bagi kalian yang ingin menikmati secara visual bagaimana Laut Bercerita. Kalian bisa pantengin terus ya IG dari penulisnya, biasanya diinfokan melalui Instagram.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai Sebuah Kehadiran

Junior High School